Tips Mudah Lolos Publikasi di Jurnal SINTA

Menembus publikasi jurnal berindeks SINTA (Science and Technology Index) adalah pencapaian yang sangat diinginkan oleh peneliti dan akademisi di Indonesia. Dengan lolosnya karya ilmiah ke jurnal yang terakreditasi SINTA, penulis mendapatkan pengakuan kredibilitas dan peningkatan reputasi dalam dunia akademik. Namun, proses ini tidaklah mudah. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu penulis untuk meningkatkan peluang lolos publikasi di jurnal SINTA.

1. Pilih Jurnal yang Tepat

Langkah pertama adalah menentukan jurnal yang sesuai dengan topik penelitian. Jurnal-jurnal yang terindeks di SINTA memiliki fokus kajian yang spesifik, misalnya, ilmu sosial, kesehatan, atau teknologi. Mengirimkan artikel ke jurnal yang sesuai dengan bidang kajian penelitian Anda akan meningkatkan kemungkinan diterimanya naskah. Pastikan juga jurnal tersebut terakreditasi dalam peringkat SINTA yang relevan, seperti SINTA 1, 2, 3, atau 4.

Sebagai tambahan, teliti juga reputasi jurnal tersebut. Bacalah beberapa artikel yang telah diterbitkan di jurnal tersebut untuk memahami gaya penulisan, standar, dan harapan dari tim editorial.

2. Tulis dengan Struktur yang Jelas

Setiap jurnal ilmiah memiliki format dan struktur yang spesifik. Biasanya, format standar artikel ilmiah mencakup bagian-bagian seperti abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil, diskusi, dan kesimpulan. Mengikuti struktur ini sangat penting untuk memudahkan editor dan reviewer memahami isi penelitian.

Selain itu, pastikan bahasa yang digunakan dalam penulisan artikel bersifat formal, jelas, dan tidak bertele-tele. Kalimat yang ringkas dan padat sangat dianjurkan agar pembaca dapat menangkap maksud dari penelitian tanpa kebingungan.

3. Perhatikan Originalitas dan Kebaruan Penelitian

Originalitas adalah faktor kunci yang sangat diperhatikan oleh editor jurnal SINTA. Penelitian yang diangkat harus memiliki kontribusi yang signifikan bagi bidang ilmu tertentu. Jurnal-jurnal SINTA mencari penelitian yang menyajikan kebaruan (novelty) dalam metodologi, pendekatan, atau temuan yang tidak hanya mengulang penelitian-penelitian sebelumnya.

Sebelum mengirimkan artikel, lakukan kajian literatur yang mendalam dan pastikan bahwa penelitian Anda memiliki kontribusi baru. Temuan yang signifikan atau aplikasi praktis yang berdampak luas akan sangat dihargai oleh jurnal.

4. Konsistensi dengan Standar Etika Penulisan Ilmiah

Pastikan artikel Anda sesuai dengan etika penulisan ilmiah. Hindari plagiarisme dengan memastikan bahwa seluruh ide yang bukan merupakan karya Anda sendiri diberi penghargaan dengan sitasi yang tepat. Saat ini, banyak jurnal menggunakan software pendeteksi plagiarisme untuk memastikan originalitas karya yang dikirimkan.

Selain itu, jika penelitian Anda melibatkan partisipan manusia atau hewan, pastikan bahwa Anda mengikuti pedoman etika yang berlaku dan melampirkan persetujuan etik dari lembaga terkait.

5. Perbaiki Kualitas Sitasi dan Referensi

Referensi yang baik adalah tulang punggung dari artikel ilmiah. Saat mengutip penelitian orang lain, pastikan Anda menggunakan literatur terbaru dan relevan. Hindari terlalu banyak merujuk pada sumber yang sudah usang atau tidak memiliki relevansi dengan penelitian Anda.

Gunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley atau Zotero untuk membantu Anda mengorganisir sitasi dan memastikan bahwa format referensi sesuai dengan panduan jurnal. Kesalahan format sitasi atau referensi yang tidak lengkap sering kali menjadi alasan penolakan artikel.

6. Pastikan Artikel Memiliki Abstrak yang Menarik dan Informatif

Abstrak adalah bagian pertama yang akan dibaca oleh editor dan reviewer. Abstrak yang jelas, padat, dan mencakup poin-poin penting dari penelitian (latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan) akan meningkatkan minat pembaca untuk melanjutkan membaca artikel secara keseluruhan.

Jangan lupa untuk menuliskan kata kunci yang relevan agar artikel Anda lebih mudah ditemukan oleh pembaca yang mencari topik serupa.

7. Perhatikan Tata Bahasa dan Format Jurnal

Salah satu hal yang sering menjadi masalah dalam pengajuan naskah adalah penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan standar akademik. Jika artikel ditulis dalam bahasa Indonesia, pastikan bahwa penggunaan tata bahasa dan istilah ilmiah sudah benar. Jika ditulis dalam bahasa Inggris, pertimbangkan untuk menggunakan jasa proofreading profesional, terutama jika kemampuan berbahasa Inggris penulis masih perlu ditingkatkan.

Setiap jurnal memiliki panduan format yang spesifik, mulai dari gaya penulisan referensi, penggunaan tabel dan gambar, hingga panjang artikel. Mengikuti format yang telah ditetapkan sangat penting untuk mempercepat proses penerimaan naskah.

8. Siapkan Diri untuk Proses Revisi

Sebagian besar artikel yang dikirimkan ke jurnal ilmiah tidak diterima langsung. Penulis biasanya akan menerima feedback dari reviewer, yang sering kali mencakup permintaan revisi. Jangan berkecil hati jika artikel Anda memerlukan revisi. Justru, proses revisi adalah tanda bahwa artikel Anda dipertimbangkan dengan serius.

Saat menerima saran revisi, tanggapi dengan sikap terbuka dan profesional. Jelaskan dengan jelas perubahan apa yang Anda lakukan dan bagaimana Anda merespons setiap komentar dari reviewer.

9. Jangan Menyerah

Mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal berindeks SINTA bukanlah proses yang instan. Sering kali dibutuhkan upaya berulang kali untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika artikel ditolak, jangan putus asa. Evaluasi kembali naskah Anda, perbaiki sesuai masukan yang diberikan, dan kirimkan kembali ke jurnal yang sama atau jurnal lain yang relevan.

Konsultasi Gratis Bersama PT. Kolaborasi Teman Menulis, Pilihan terbaik agar artikelmu lolos terbit dengan mudah dan cepat. Hubungi Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *